Antisipasi BTL di Gunung Ireng, Digenjot Dengan Gamelina

14 Januari 2016 18:09:30 WIB

Patuk, (sorotgunungkidul.com)--Standar baku dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 30 % wilayah harus tertutup tajuk. Penutupan itu bisa dilakukan dengan penanaman kayu maupun tanaman buah. Di Desa Pengkok, Kecamatan Patuk berdasarkan data luas hutan rakyat baru mencapai 14,11%.

Sugit, Kades Pengkok melalui Slamet, Kabag Pembangunan Desa setempat mengatakan hal itu di sela gerakan antisipasi Bencana Tanah Longsor (Grean BTL) bersama Kodim 0730 Gunungkidul di Gunung Ireng, Padukuhan Srumbung, Rabu (13/01/2016).

Luas Desa Pengkok , ujar Slamet, mencapai 425 hektar. Sementara lingkup daratan yang tertutup oleh tanaman keras dan buah-buahan baru sekitar 60 hektar atau 14,11%. Artinya, masih punya hutang seluas 15,89 % untuk mencapai standar. Mau tidak mau dataran terbuka seluas itu harus segera ditutup.

Itu sebabnya, Kodim 0730 Gunungkidul bersama masyarakat melakukan gerakan penhijauan di sekitar puncak Gunung Ireng. Jati lokal menurut keterangan dia, ditanam sebanyak 2.000 batang, 1.000 yang lain adalah gamelina alias jati putih.

Letkol Inf. Priyanto mengatakan, Grean BTL ini semata mata adalah untuk masa depan warga Pengkok. Kedepan pihaknya akan melakaukan kegiatan yang sama untuk 10 desa yang lain.

"Kita yang sudah sepuh-sepuh tidak akan bisa langsung menikmati. Tetapi anak cucu yang bakal merasakan manfaatnya, " ujar Priyanto.

Puncak Gunung Ireng, destinasi yang baru saja dikembangkan ini menurut Letkol Priyanto harus diselamatkan dengan cara Grean BTL. Membuat paru-paru bumi dengan pepohonan adalah bagian dari ibadah.

Dalam kesempatan penanaman pohon itu juga tampak hadir Muspika Patuk, perangkat desa, warga, dan para siswa SD Negeri Pengkok.

Rabu, 13 Januari 2016 - 11:11:13 | -bambang-wahyu / Sorot Gunungkidul

Komentar atas Antisipasi BTL di Gunung Ireng, Digenjot Dengan Gamelina

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar