Dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Kamis (25/11/2021), Elsa mengaku akan turun di kelas 86+ kg sementara Dwiska di kelas 73 kg. Ajang di Bahrain ini menjadi perlombaan pertamanya dan Dwiska di tingkat internasional setelah mereka menekuni olahraga selama setahun belakangan.
"Untuk target pribadi saya tidak menarget apa-apa. Tapi saya ingin berbuat yang terbaik. Saya dan Dwiska akan berusaha untuk membela nama Indonesia dan Indonesia Raya berkibar di Bahrain," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan asisten pelatih yang juga atlet angkat berat DIY, Untung Subagyo. Karena besok merupakan ajang pertama bagi Elsa dan Dwiska di internatsional, pihaknya tidak ingin membebani mereka.
"tidak masang target emas, perak, perunggu, yang penting berlaga bisa membawa nama harum Gunungkidul, DIY, dan Indonesia utamanya," katanya.
Ia juga berharap Elsa dan Dwiska bisa menorehkan catatan angkatan yang lebih baik kedepan. Karena mereka merupakan atlet muda yang berbakat untuk kedepannya. Meski, diakuinya persiapan ke Bahrain ini tidak lama. Karena mereka baru kembali dari ajang Peparnas di Papua.
Sementara itu, Ketua NPC DIY, Hariyanto menyampaikan selamat kepada kedua atlet DIY tersebut. Karena mereka berkesempatan menjadi wakil Indonesia di ajang internasional. Ia pun bersyukur karena ada regenerasi atlet bagi DIY dan Indonesia.
"Karena atlet-atlet disabilitas sangat sedikit dan bersyukur mereka berkesempatan menorehkan prestasi bagi Indonesia," ujarnya.
Elsa dan Dwiska berencana bertolak ke Bahrain pada Jumat (26/11) dari Solo, Jawa Tengah. Mereka akan menjalani klasifikasi terlebih dahulu sebelum berlaga pada awal Desember mendatang. Di ajang Peparnas lalu, Elsa tercatat menorehkan prestasi dengan meraih perak di kelas 86+ kg dengan angkatan terbaiknya 90 kg. Sementara Dwiska meski belum meraih prestasi berhasil mencatatkan angkatan yang bagus di kelasnya 73 kg dengan angkatan terbaiknya yakni 80 kg.